Translate

Sabtu, 09 Agustus 2014

Abstrak


Rasanya seakan kita berada di titik yang tidak tau harus kearah mana. Saat seseorang yang kita sayangi serasa asing bagi diri kita, saat terpuruk dan butuh pengertian seakan dia tidak mengerti kita. Seakan perhatiannya hanya sekedar rasa kasihan dan simpati. Rasanya menyakitkan.

Disisi lain ada mereka orangtua terbaik dengan cara mendidik yang berbeda-beda yang saya sadari tidak akan ada yang bisa menandingi rasa sayang yang mereka berikan kepada para anaknya. Saat terpuruk seperti ini mereka siap menanmpung segala tangisan yang sudah mengepul dikelopak mata, mereka malaikat yang sering tidak kita sadari. Rasanya haru.

Dan disaat seperti ini seseorang akan mengerti dan tau siapa sahabat mereka yang sebenarnya, yang tidak datang hanya untuk tertawa bersama ketika semuanya baik-baik saja tapi juga datang menangis dan meredahkan tangis bersama saat keadaan menyulit. Rasanya abu-abu.

Dan kembali untuk orang yang saya cintai, lewat tulisan ini ku ungkapkan hal-hal yang membuatku resah, gundah, haru, bahagia dan rasa yang masih banyak bercampur pada diriku bahwa saya hanya sangat banyak merindukan ketentraman, keramaian, cinta, kasih sayang, dan semacamnya. Bahwasanya, seseorang bisa saja berubah dan melupakan hal tersebut ketika dia sudah terbiasa tidak mendapatkan zona ternyamannya itu.

Saya berharap hujan menyampaikan pesan ini untukmu dan setelah itu pelangi menyadarkanmu bahwa ada aku disini, menantimu kembali dengan dirimu yang dulu.

salam hangat,pratiwi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar