Filosofi Cinta
Belajar dari "edelweis" tentang keabadian, ketulusan, dan pengorbanan.
Bunga keabadian, karena bunganya yang terus awet, tidak berubah, dan berada di puncak gunung sebagai lambang keabadian.
Lambang ketulusan, karena edelweis tumbuh di daerah khusus sehinnga menerima keadaan apapun tanpa menuntut kondisi mengenakan.
Lambang pengorbanan, karena bunganya tumbuh di tempat tandus dan dingin. sehingga untuk mendapatkannya harus bersusah payah.
Apakah kisah cinta kita sama seperti bunga edelweis itu?
salamhangat,pratwi
Tulisan Saja
Translate
Rabu, 13 Agustus 2014
Sabtu, 09 Agustus 2014
Abstrak
Rasanya seakan kita berada di titik yang tidak tau harus kearah mana. Saat seseorang yang kita sayangi serasa asing bagi diri kita, saat terpuruk dan butuh pengertian seakan dia tidak mengerti kita. Seakan perhatiannya hanya sekedar rasa kasihan dan simpati. Rasanya menyakitkan.
Disisi lain ada mereka orangtua terbaik dengan cara mendidik yang berbeda-beda yang saya sadari tidak akan ada yang bisa menandingi rasa sayang yang mereka berikan kepada para anaknya. Saat terpuruk seperti ini mereka siap menanmpung segala tangisan yang sudah mengepul dikelopak mata, mereka malaikat yang sering tidak kita sadari. Rasanya haru.
Dan disaat seperti ini seseorang akan mengerti dan tau siapa sahabat mereka yang sebenarnya, yang tidak datang hanya untuk tertawa bersama ketika semuanya baik-baik saja tapi juga datang menangis dan meredahkan tangis bersama saat keadaan menyulit. Rasanya abu-abu.
Dan kembali untuk orang yang saya cintai, lewat tulisan ini ku ungkapkan hal-hal yang membuatku resah, gundah, haru, bahagia dan rasa yang masih banyak bercampur pada diriku bahwa saya hanya sangat banyak merindukan ketentraman, keramaian, cinta, kasih sayang, dan semacamnya. Bahwasanya, seseorang bisa saja berubah dan melupakan hal tersebut ketika dia sudah terbiasa tidak mendapatkan zona ternyamannya itu.
Saya berharap hujan menyampaikan pesan ini untukmu dan setelah itu pelangi menyadarkanmu bahwa ada aku disini, menantimu kembali dengan dirimu yang dulu.
salam hangat,pratiwi
Rabu, 06 Agustus 2014
wanita dan rahasianya
Wanita memang egois, kadang manja, posesif, over, naif, tapi harus kalian tahu dari rasa berlebihannya itulah para lelaki mestinya bisa mengetahui seberapa besar dan seberapa takutnya seorang wanita kehilangan bayang-bayang sang pujangga dalam kehidupannya.
Wanita itu, lemah tampaknya dan lebih rapuh lagi dalamnya.
Omong kosong jikalau ada yang mengatakan wanita itu kuat, yah mau sekuat apapun... wanita tetap butuh tulang rusuknya, wanita butuh pundaknya, wanita butuh pelukannya, wanita butuh perhatiannya, wanita butuh adamnya.
Air mata bukan senjata jika sedang tersakiti tapi memang begitulah adanya, wanita diciptakan jadi mahluk yang sangat perasa penuh kasih dan sayang.
Wanita hadir untuk melengkapi hal yang belum ada pada perasaanmu.
Maka bagi siapapun yang telah menemukan bidadarinya, hargai, jaga, sayangi, jadikan dia ratu dikehidupanmu.
Karena wanita adalah pelengkap bagi kekurangan seorang lelaki dan juga pelengkap hidup bagi seorang lelaki.
salam hangat, pratiwi.
Wanita itu, lemah tampaknya dan lebih rapuh lagi dalamnya.
Omong kosong jikalau ada yang mengatakan wanita itu kuat, yah mau sekuat apapun... wanita tetap butuh tulang rusuknya, wanita butuh pundaknya, wanita butuh pelukannya, wanita butuh perhatiannya, wanita butuh adamnya.
Air mata bukan senjata jika sedang tersakiti tapi memang begitulah adanya, wanita diciptakan jadi mahluk yang sangat perasa penuh kasih dan sayang.
Wanita hadir untuk melengkapi hal yang belum ada pada perasaanmu.
Maka bagi siapapun yang telah menemukan bidadarinya, hargai, jaga, sayangi, jadikan dia ratu dikehidupanmu.
Karena wanita adalah pelengkap bagi kekurangan seorang lelaki dan juga pelengkap hidup bagi seorang lelaki.
salam hangat, pratiwi.
Minggu, 03 Agustus 2014
Dapat salam dari rindu.
Rindu.
ketika suatu saat dimana seseorang mendapati rasa ini, maka..
kewalahan mengatasinya
gelisah tak ujung henti
lamunan di sela hujan
hembusan angin penyambung rasa
sedikit senyuman untuk sang bintang
otak beraduh seakan perang kecil sedang terjadi didalamnya.
sesekali berair mata sakit, sesekali sumringah bahagia.
menyiksa tapi nikmat rasanya.
untukmu,dariku
dapat salam dari rindu.
salam hangat, pratiwi.
Bismillah
Bukankah awal selalu lebih indah. Maka izinkan saya memulai awal ini dengan hal yang sangat indah, bismillah.
Langganan:
Postingan (Atom)